I WISH THERE WERE BABY FACTORIES

/
0 Comments
setelah kesibukan pekerjaan yang seperti tiada henti,
di tengah alunan suara rasya yang melengking tanda sudah rewel minta bobo,
tiba - tiba saya ingin menyingkirkan diri dari semua itu..
saya oper bola tugas penjagaan Rasya karena rasa hati yang gundah gulana dan karena tangan yang sudah tidak sabar pengen ketak ketik, dan saya malah ambil laptop, menyingkir ke ruang tamu yang lampunya remang - remang, dan mulai menulis (past tense ----> present tense). yaks,, ini dia saya yang sedang gundah gulana galau melanda menulis didepan laptop.

2 hari yang lalu tiba - tiba mas suami yang sedang semangat 45 meyakinkan saya agar melepas pekerjaan karena kesibukan yang sampe ga mikirin anak dan suami dan ga sempat memikirkan diri sendiri sehingga jadi gemuk dan jerawatan, berkata begini "kamu nulis novel aja mah, kan ide mamah banyak tuh ampe ditulis alur2 ceritanya, butuh waktu aja buat mamah merangkai jadi novel" yang saya jawab dengan keluhan demi keluhan yang intinya, saya nggak ada waktu loh mas suami buat pegang laptop untuk menulis..buat saya nulis itu butuh suasana yang tenang, banyak suara jangkrik malam dan secangkir kopi atau teh di meja. sedangkan suasana itu tuh lagi ga pernah saya rasakan (kecuali hari ini karena spesial saya sedang galau gundah gulana).



bukannya saya nggak mikirin hal itu sih..saya sampe punya buku kecil dan folder wish list yang isinya tentang alur2 cerita bakal calon novel saya. bukan cuman genre drama percintaan mendayu - dayu, bahkan ada yang kayaknya membutuhkan perpus super lengkap buat bahan novelnya (inspirasinya dari Da Vinci Code).
saya pernah buat novel 300 halaman HVS dikala masih anak bawang berseragam putih abu - abu dan itu yang yang akhirnya menginspirasi saya untuk membuat blog dengan tampilan ala kadarnya dikala saya mahasiswa. jadilah blog bodoh ini.

being full time working mother, menulis seakan tidak terjamah.. (alasan..alasan..dan alasan..)

atau saya aja yang terlalu pengecut dan menyalahkan kondisi keibuan saya?karena kadang ketika mentok menghadapi Rasya yang rewel, sekelibatan memori saya dan almarhumah ibu saya terbayang, trus malah saya yang jadi sedih. dulu aja ibu aja bisa kok menghadapi anak super duper nakal kayak saya, kok sekarang saya malah menyerah dengan keadaan..

dan inti dari kegalauan saya sebenarnya bukan itu..
it's almost 1 year since me and my husband want to have another children, ade-nya Rasya..
dan ternyata membuat anak tidak semudah yang kami bayangkan, joss langsung gandooos.. gak gitu..
waktu mau punya rasya memang langsung jadi karena faktor keberhasilannya tinggi karena masih muda, belum operasi, masih bugar dan lainnya. nah, anak kedua ini tidak semudah dan seindah yang dibayangkan. setiap bulan saya dibuat gelisah menanti jadi atau gugur sampe klo ditanya kenapa ga sholat saya bilang "keguguran" untuk bahan becandaan. just like today, saya menanti karena sudah 7 hari saya telat, ceritanya nunggu 3 hari lagi tp malah keluar menstruasi. dan ini sudah yang keduabelas kalinya. saya malah jadi menyalahkan seblak super enak yang pedes banget karena 3 hari yang lalu saya makan sampe perut saya kebakar rasanya.



kami sudah berusaha dengan mendatangi satu dokter ke dokter lainnya, recapnya sebagai berikut :
1. Dr.S yang katanya paling oke seantero Pekanbaru, pas dateng ke tempat prakteknya ternyata dia jualan MLM, dan itu membuat suami gak suka. lanjut lagi pas diperiksa pake USG transvaginal, ternyata rahim saya bermasalah, bengkok istilah non kedokterannya, disarankan kepada kami untuk melihat kalender cina dan berhubungan di tanggal itu sesuai keinginan jenis kelamin anaknya. cari aja di google "kalender cina jenis kelamin bayi". dokter ini juga yang menyarankan bahwa kami harus berhubungan setiap hari.
2. Tukang Pijet di Bandung yang ngomong klo rahim saya turun dan akhirnya dibuat naik sama dia.
3. Dr. E langganan saya sampe dikasih obat hormon untuk memperbesar telur di rahim saya, dan ga membesar juga. dia menyarankan agar saya tidak terlalu stress di pekerjaan saya which is nggak mungkin doook... dan menyuruh saya berhubungan dalam posisi tertentu karen rahim saya termasuk jenis langka, rahim terbalik namanya.
4. Dr. E lagi dan tiba2 dia menyarankan kami untuk ketemu Bu War, tukang pijet yang punya ramuan herbal di pekanbaru yang mana pasien Dr.E banyak yang berhasil setelah dari Bu War. kami kesana beberapa kali, tpi kami ga bisa mengikuti seluruh prosesnya karena keterbatasan waktu dan seringnya saya dinas keluar kota.

hal - hal seperti itu membuat saya ulang berfikir. dibilang stress wong alhamdulillah saya sudah diberi kenikmatan seorang anak laki - laki rewel bernama rasya. Mengeluh juga rasanya ga pas, gimana yang udh tahunan belum dikaruniai anak?kurang bersyukur apalagi saya ini?
but sometimes lingkungan sekitar juga berpengaruh besar terhadap kegalauan saya, terutama pertanyaan - pertanyaan "kapan rasya di ade-in lagi?udah gede loh rasya.."
enough people, i already knew that, dont pushed me that much..


ditulis dengan kesadaran penuh di ruang tamu remang - remang dengan teriakan rasya, mba yg lagi sakit dan mas suami yang lg ngurusin pipa di dapur...






You may also like

Tidak ada komentar: